Menu

Mode Gelap
*Kerahkan 21.707 Personel dan Beragam Alutsista, TNI AD Perkuat Bantuan Kemanusiaan di Sumatera* Dankodaeral I Sambut Kedatangan Menko dan Pangkogawilhan I Dalam Rangka Penanggulangan Bencana di Sumatera Utara Pangkalan TNI AL Bengkulu Gelar Lomba Mewarnai Semarakkan HUT Armada RI Tahun 2025 Pangkalan TNI AL Bengkulu Gelar Bakti Kesehatan dan Donor Darah Dalam Rangka HUT Armada RI Sambut HUT Armada RI, Pangkalan TNI AL Bengkulu Gelar Lomba Burung Berkicau *Helikopter TNI AD Distribusikan Logistik dari Udara untuk Warga Terisolasi di Sibolga*

Nasional

Dari Diskusi “Lingkar Dialektika”: Chrisbiantoro: “Mandela Membangun TRC, Kita Memberi Gelar Tanpa Kebenaran”

Avatar photobadge-check


					Dari Diskusi “Lingkar Dialektika”: Chrisbiantoro: “Mandela Membangun TRC, Kita Memberi Gelar Tanpa Kebenaran” Perbesar

Dari Diskusi “Lingkar Dialektika”:
Chrisbiantoro: “Mandela Membangun TRC, Kita Memberi Gelar Tanpa Kebenaran”

 

Jakarta, Intelposts.com

 

Dalam Talkshow Kebangsaan bertema “Mereformasi Mekanisme Gelar Pahlawan Nasional: Dari Kepentingan Politik ke Integritas Sejarah” yang diselenggarakan Lingkar Dialektika FISIP Universitas Bung Karno di Gedung Joang ’45, pengacara HAM dan dosen FH UBK, Chrisbiantoro, S.H., LL.M., menyampaikan kritik tajam terkait penetapan gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto.

Ia menegaskan bahwa sebelum seorang tokoh diberikan legitimasi moral sebagai pahlawan, harus ada mekanisme rekonsiliasi berbasis kebenaran. Ia mencontohkan Nelson Mandela, yang memprakarsai Truth and Reconciliation Commission (TRC) setelah jatuhnya apartheid di Afrika Selatan.

“Mandela tidak meminta rakyat langsung memaafkan. Ia meminta negara jujur dulu terhadap luka sejarah. Ada ruang di mana korban dan pelaku bertemu, berbicara, dan mengakui kebenaran,” ungkap Chrisbiantoro.

Ia membandingkan konteks itu dengan Indonesia yang menurutnya belum pernah menyelenggarakan mekanisme resmi untuk mengungkap kebenaran tragedi negara yang melibatkan pelanggaran HAM berat.

“Bagaimana kita menempatkan figur tertentu sebagai pahlawan jika mekanisme kebenarannya belum dimulai? Mandela membangun rekonsiliasi melalui kejujuran; kita justru melompati langkah itu,” pungkasnya.

Facebook Comments Box

READ  Tawarkan Hiburan dan Benefit, NOYA PIK 2 Luncurkan Program Reward "DANCE & BENZ"

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tawarkan Hiburan dan Benefit, NOYA PIK 2 Luncurkan Program Reward “DANCE & BENZ”

30 November 2025 - 01:05 WIB

Oknum Pengusaha Tambang Dinilai Mendorong Pemaksaan Muktamar Nasional PII Ilegal

28 November 2025 - 05:19 WIB

Remington,Top no 1 Hair Tools Brand Legendaris Dari New York

27 November 2025 - 16:21 WIB

Kegiatan Jumat Berkah oleh Tim BRI Cabang Bursa Efek Indonesia

26 November 2025 - 14:46 WIB

Pelayanan Prima, Semangat Pahlawan – BRI BO TB Simatupang

26 November 2025 - 13:19 WIB

Trending di Berita